Di awal dua puluhan, kamu masih sangat santai. Hubungan serius dan pernikahan bukan termasuk wishlist bouquet-mu. Begitu juga ketika usiamu mendekati seperempat abad. Kamu masih tidak terburu-buru, karena selain kamu masih sibuk mengejar cita-cita, kamu juga merasa belum siap untuk mengarungi sebuah rumah tangga. Kini, masa itu sudah cukup lama berlalu. Tahun demi tahun berganti, dan kamu hampir meninggalkan usia 20-an.
Orang bilang terlambat menikah. Jujur saja, kamu mulai mengkhawatirkan hal itu. Belum lagi suara-suara mendengung di sekitarmu, membuatmu merasa risih. Sebab, orang mulai berlomba-lomba memberimu nasihat ini dan itu, seolah perubahan statusmu adalah tanggungjawab mereka semua. Saat resah itu semakin menganggu, ingatlah beberapa hal ini. Agar kamu kembali mengerti bahwa menikah memang tak perluperlu terburu-buru.
[zombify_post]