6 Tips Belanja Online dengan Aman dan Nyaman

408

Meski kini sudah banyak aplikasi marketplace yang bisa diakses melalui smartphone, namun terjadinya penipuan masih dalam kegiatan belanja online masih sangat mungkin terjadi. Bentuknya pun bukan hanya tidak memberi barang ketika pembeli sudah membayar. Bisa jadi barang yang dikirim dalam kondisi rusak atau tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa mengikuti panduan di bawah ini.

1. Lakukan Survei

Sebelum melakukan transaksi pembelian, kamu perlu mempertimbangkan banyak hal seperti kualitas barang, harga, dan pengiriman. Di zaman teknologi yang semakin canggih dan mudahnya penyebaran informasi, umumnya kamu akan dengan mudah menemukan barang yang kamu inginkan pada dua toko atau penjual yang berbeda. Saat seperti ini, kamu bisa membandingkan keduanya dari segi harga ataupun kualitas pelayanannya yang bisa di cari tahu dengan membaca ulasan dari para pembeli sebelumnya.

2. Pilih Penjual Terpercaya

Dalam menentukan apakah toko yang ingin kita beli barangnya ini terpercaya atau tidak akan bisa dilihat dari jumlah pengikut dan ulasan. Akan tetapi keduanya ini sekarang bisa dengan mudah diakali sehingga kamu masih harus waspada serta mencari tahu lebih dalam. Jika pengikut si penjual banyak, lihatlah sekilas beberapa pengikutnya. 

Apakah akun nyata atau palsu? Lalu periksa juga komentar atau ulasan serta jumlah barang yang terjual. Misalnya jumlah barang terjual tertera ribuan namun yang memberi ulasan hanya belasan atau puluhan saja. Dalam kasus lain, saat kamu melihat ulasan orang lain namun ternyata mendapati bahwa kolom komentar akun penjual dibatasi, maka saat itulah kamu harus curiga dan lebih baik segera mencari penjual yang lain.

3. Baca Keterangan Produk dengan Cermat

Malas membaca sepertinya sudah jadi kebiasaan masyarakat. Kerap kali para pembeli mengajukan keluhan atas barang yang diterima. Misalnya saat membeli bingkai yang digambar memang terlihat besar sehingga pembeli pun meyakini bahwa ukurannya berkisar 50×50 cm. 

Akan tetapi saat barag datang, bingkai tersebut bahkan tidak mencapai ukuran setengahnya dari yang diharapkan sehingga pembeli mengeluhkan hal tersebut dan merasa tertipu. Padahal pada deskripsi produk, penjual sudah menjelaskan ukuran barang dan saat transaksi pembelian pun pembeli tidak bertanya kembali sehingga penjual tentunya menganggap bahwa pembeli sudah membaca dan memahami produk dengan baik.

4. Pahami Kebijakan Penjual

Sama seperti toko pada umumnya, toko online juga memiliki kebijakan tersendiri. Mulai dari jadwal buka/pelayanan dan pengiriman barang, tahapan pemesanan, hingga prosedur pengembalian atau pengajuan garansi barang. Sebagai pembeli, maka kamu harus memahami hal-hal ini juga agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyesalan. Misalnya dalam pengembalian barang yang tidak sesuai kamu harus memberikan rekaman dari kamu membuka kemasan paket sebagai bukti bahwa pengajuanmu bukan pengajuan palsu. Tapi karena kamu tidak melakukannya, kamu justru gigit jari karena penjual tidak mau bertanggung jawab tanpa adanya bukti yang diminta.

5. Simpan Bukti Pemesanan

Saat kamu melakukan pembelanjaan dengan mengirimkan sejumlah uang dengan cara transfer antar bank, simpanlah bukti tersebut beserta tangkapan layar dari percakapan / detail pemesanan dengan penjual. Hal ini akan berguna saat kamu ingin melakukan komplain terhadap pemesanan yang memang tidak sesuai dengan yang dijelaskan oleh penjual.

6. Waspada Rekayasa Sosial

Sekarang ini banyak modus penjual yang menggunakan aplikasi/situs marketplace namun menggiring konsumen untuk melakukan transaksi di luar. Meski tidak semua penjual yang melakukan ini adalah penipu, namun akan lebih baik jika kamu beralih ke penjual yang lain. Aplikasi/situs belanja online memiliki kebijakan untuk melindungi kedua belah pihak. 

Namun saat kamu melakukan transaksi di luar, maka tanggung jawab situs belanja pun akan terlepas. Sehingga urusan jual beli ini hanya bergantung pada kepercayaan antara pembeli dengan penjual saja tanpa ada jaminan pasti uang bisa kembali ke tangan pembeli saat penjual sebenarnya tidak mengirimkan barang yang diinginkan konsumen tersebut.

Sebagai pembeli, kita wajib menjadi smart buyer alias pembeli yang cerdas dengan melakukan panduan belanja online seperti yang sudah dibahas pada poin-poin di atas. Jangan sampai kamu menyesal akan sesuatu yang sebenarnya sudah dijelaskan oleh pihak penjual. Kamu juga harus bisa mengontrol pembelanjaan ya. Jangan sampai karena merasa dimudahkan, kamu jadi sering membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

[zombify_post]

Previous article5 Penyebab Kebiasaan Mudah Lapar Padahal Sudah Makan Banyak
Next article6 Hal Perbincangan Eksklusif Brec Bassinger Kepada Cinemags, Bintang Utama “Stargirl”