Bukan Pengacara, Ini Cita-cita Hotman Paris Sesungguhnya – Masyarakat Indonesia sangat mengenal sosok Hotman Paris sebagai seorang pengacara kondang.
Lantaran sepak terjangnya yang berhasil memenangkan berbagai kasus yang mempercayakan dirinya sebagai kuasa hukum.
Bahkan banyak juga dari netizen yang bercita-cita agar bisa menjadi sosok seperti Hotman Paris di kemudian hari. Tapi ternyata Hotman Paris sendiri justru dulu tidak memiliki cita-cita menjadi seorang pengacara seperti sekarang ini.
Sebagaimana yang ia ungkapkan ketika berbincang dengan Raffi Ahmad dalam tayangan di channel YouTube Trans7 official yang diunggah pada Sabtu (27/8/2022).

“Tapi katanya bang Hotman ini dulu justru nggak pengen jadi pengacara,” tanya Raffi.
Pertanyaan tersebut awalnya ia sedikit lupa dengan cerita lama ini. Hingga akhirnya ia ingat bahwasanya dulu memang ia justru lebih mengidamkan untuk berada di jurusan teknik.
Lantaran merasa lulusan teknik dianggap lebih menjanjikan dalam hal masa depan. Serta juga lebih banyak dicari oleh para ibu untuk dijadikan calon menantu.
“Oh iya iya jadi gini waktu dulu pas lihat mahasiswa teknik itu kalau bawa-bawa seperti ini pasti masa depannya cerah jalur orang kaya lah gitu,” ucap Hotman Paris
Blak-blakan ia juga menjelaskan bahwasanya rasanya dulu tak ada yang tertarik dengan adanya fakultas hukum. Bahkan fakultas tersebut justru dicat sebagai sarjana pengangguran.
“Dulu kan nggak ada yang tertarik fakultas hukum karena kan dianggap itu dulunya calon pengangguran gitu kan,” lanjut Hotman Paris.
Apalagi dengan banyaknya stigma yang diberikan masyarakat terhadap lulusan teknik dengan berbagai kelebihannya. Juga sering membuat Hotman Paris minder akan hal ini.
“Kalau lihat yang mahasiswa teknik itu orang tua tuh memang suka banget. Kalau misalnya calon menantu orang anak teknik karena masa depan putrinya aman kalau menikah dengan lulusan teknik.”
Baca Juga : Viral! Ternyata Pria yang Pukul Sopir Transjakarta Adalah Aktor Pendatang Baru
Hingga akhirnya ia bercita-cita untuk bisa masuk ITB tetapi akhirnya gagal karena justru tak tahu bagaimana cara pendaftarannya.
“Jadi dulu saya cita-cita masuk ITB akhirnya nggak lolos karena udah tutup semua jadi adalah buka untuk sarjana hukum di Unpar,” ceritanya.
Sehingga kemudian ia memutuskan untuk kuliah di suatu universitas mengikuti jalur gelombang 2.
Tetapi lucunya ia menyatakan bahwasanya pernah dua kali masuk rumah sakit selama menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum.
Karena ia sendiri justru tak percaya jika bisa hidup dengan fakultas dan pilihan jurusan ini.
“Selama kuliah saya dua kali masuk rumah sakit karena saya nggak yakin saya bisa hidup dalam lulusan tersebut,” tandasnya.