Inilah Alasan Miris Kenapa Idol K-pop Rentan Terkena Gangguan Mental – Mungkin, kamu pernah mendengar beberapa Idol Kpop yang meninggal karena bunuh diri. Salah satunya ada Kim Jong Hyun, salah satu member SHINee.
Ia meninggal saat usia 27 tahun karena bunuh diri. Lalu, Sulli Ex member F(x) yang juga meninggal karena bunuh diri di usia 25 tahun.
Tragedi yang menggemparkan ini bukanlah kebetulan semata dan tanpa alasan. Hal tersebut karena mereka mengalami depresi.
Jika menelusuri lebih dalam, banyak dugaan yang mengarah pada lingkungan dan berbagai seluk beluk dalam industri hiburan Korea.
Nah berikut ini merupakan alasan kenapa Idol Kpop rentan terkena gangguan mental
Tingkat Bunuh Diri Tertinggi dari Negara OECD
Dikutip dari Beautynesia.com, Korea selatan merupakan negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi dari negara-negara OECD berdasarkan statistik Korean Biomedical Review 2018.
Data tersebut menunjukkan bahwa orang Korea melakukan bunuh diri setiap hari yang setara dengan satu kematian setiap 40 menit.
Selain itu data tersebut juga menunjukkan bahwa 40% dari kasus bunuh diri diakibatkan karena penyakit mental.
Persaingan Industri K-Pop yang Ketat
Sudah menjadi rahasia umum yang tidak terbantahkan bahwa industri K-pop merupakan salah satu industri yang sarat dengan tekanan ekstrim dan dinilai cukup berat.
Hal ini membuat orang-orang yang terjun ke industri K-pop lelah secara mental bahkan rentan mengidap berbagai gangguan mental.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan K-pop dan regenerasi yang dilakukan secara cepat. Maka tak heran Grup K-pop baru muncul setiap tahun sehingga persaingan semakin ketat.
Hal itu menjadi tekanan bagi para trainee maupun Idol K-pop baru dan lama untuk mempertahankan popularitasnya.
Perjuangan Berat Idol K-pop Sebelum Debut
Perjuangan Idol K-pop sebelum bisa debut pun tak mudah. Mereka harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang yang memiliki mimpi yang sama.
Setelah mereka diterima menjadi trainee di suatu agensi, mereka terikat dengan kontrak dan aturan yang cukup berat.
Apabila mereka berhenti di tengah jalan, biasanya akan dituntut untuk membayar sejumlah dana.
Baca juga : Sebelum Jisoo BLACKPINK, Inilah Idol yang Pernah Dipacari Son Heung Min
Mereka juga melakukan latihan dengan keras saat usia peralihan dari anak-anak menuju remaja, yaitu 9-16 tahun.
Para trainee ini harus berlatih menyanyi, menari, akting, bahasa agar bisa bersaing dengan trainee lain dan cepat debut.
Tuntutan Kesempurnaan Selama Berkarya
Setelah debut, pada grup K-pop itu dihadapkan dengan tekanan bahwa mereka harus selalu mempertahankan penampilan sempurna.
Tak sedikit mereka harus diet ketat, olahraga dengan intensitas tinggi, serta perawatan kecantikan dan lainnya. Hal itu dilakukan agar mereka bisa tampil sempurna saat comeback.
Netizen Korea Yang Kerap Menghakimi
Netizen Korea (K-Netz) dikenal sebagai penggemar ‘bermulut pedas’ dan ringan untuk memberikan komentar jahat dan menghakimi pada Idol.
Kesalahan kecil yang dilakukan idol pasti akan dikritik dan di bully oleh para netizen.
Tak hanya itu, masa lalu para Idol pun sering diungkit-ungkit oleh para K-netz hingga menghancurkan kariernya.
Hal ini membuat para Idol Kpop tertekan, dan seolah tak membuat kesalahan apa pun atau memiliki catatan negatif sedikitpun bahkan sejak terlahir ke dunia.