Inilah Karakteristik Toxic Parenting yang Mungkin Pernah Kamu Alami – Setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, tidak semua anak merasa bahwa apa yang dilakukan orang tua adalah hal yang terbaik untuknya.
Si anak mungkin saja merasa terpaksa melakukannya karena takut, tertekan, dimanipulasi, dan lain sebagainya. Fenomena ini sering dikaitkan dengan toxic parenting.
Walaupun sebenarnya secara ilmiah tidak ada istilah ‘gaya pengasuhan beracun’, orang menggunakan istila ini untuk membuat dampak yang telah disebut sebelumnya, yaitu ketakutan hingga masa kecil yang membawa trauma.
Nah, berikut ini adalah karakter yang termasuk dalam karakteristik Toxic Parenting, yaitu di antaranya:
Selalu Mementingkan Diri Sendiri
Orang tua pada kategori ini tampak tidak peduli dengan perasaanmu, bersifat narsis atau bahkan mereka tidak peduli dengan segala hal yang kamu butuhkan.
Hingga pada situasi tertentu mereka akan menggiringmu pada kalimat “lalu bagaimana denganku?”.
Baca juga : Ciri-Ciri Teman Toxic yang Harus Segera Kamu Jauhi!
Hingga akhirnya kamu merasa tertekan karena harus selalu menuruti apa yang mereka mau.
Melakukan Kekerasan Fisik dan Verbal
Bentuk kekerasan tidak selamanya harus berbentuk pukulan, teriakan, ancaman atau sesuatu yang dapat sangat terlihat.
Kamu juga bisa mendapat kekerasan yang lebih halus seperti nama panggilan yang tidak etis, silent treatment, atau gaslighting.
Selalu Mengatur Perilaku yang Harus Kamu Terapkan
Seperti yang kamu tahu, setiap orang pasti memiliki privasinya masing-masing, tak terkecuali dengan seorang anak.
Dia berhak memilih dan menjalani keputusan yang sudah ia pilih. Namun, lain halnya dengan toxic parenting.
Mereka dapat seenaknya mengganggu privasi dan tidak mengizinkanmu membuat keputusan sendiri.
bahkan bisa jadi mereka terlalu kritis dan mengendalikan setiap keputusan yang kamu buat.
Toxic Parenting dengan Berperilaku Manipulatif
Kamu mungkin kerap merasa orang tua kerap membuatmu merasa bersalah atau mempermainkan emosimu demi melakukan hal-hal yang diinginkannya.
Peristiwa ini juga disebut sebagai guilt trip. Selain itu, orang tua yang melakukan ini mungkin akan menganggap waktu, uang atau barang yang telah mereka berikan padamu sebagai alat membuatmu bersalah, tiap kali menolak permintaan mereka.
Tidak Membatasi Diri
Perilaku tidak membatasi diri di sini adalah mereka terus menerus mendorongmu untuk melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Nah, ketika kamu mulai merasa lelah dengan perilaku yang mereka lakukan padamu, kamu mungkin sudah berada pada situasi kelelahan atau merasa frustasi.
Jika kamu nantinya menjadi orang tua, jangan lakukan hal-hal seperti di atas ya.