Menurut Ilmu Kedokteran, Ini yang Terjadi di Saat-saat Menjelang Kematian

23
Menurut Ilmu Kedokteran, Ini yang Terjadi di Saat-saat Menjelang Kematian
Sumber : Canva

Menurut Ilmu Kedokteran, Ini yang Terjadi di Saat-saat Menjelang Kematian – Ketika kita membayangkan saat-saat terakhir sebelum menghadapi kematian, mungkin sedikit terbayang kira-kira apa yang mungkin akan kita katakan kepada orang yang dicintai.

Selain itu, pertanyaan tentang apa yang akan dirasakan secara fisik pada saat itu mungkin juga menghiasi isi pikiran kita.

Melansir Health Digest, Christopher Kerr, MD, Ph.D., adalah Chief Medical Officer dan Chief Executive Officer di Hospice & Palliative Care Buffalo. Dia juga seorang peneliti akhir hidup dan penulis buku “Death Is but A Dream”.

Dalam sebuah wawancara, Dr. Kerr membahas pengalaman fisik dan emosional apa yang dapat diharapkan oleh pasien dan orang yang mereka cintai di saat-saat terakhir sebelum kematian.

“Bagi kebanyakan orang, proses kematian secara fisik lebih lembut dan tidak terlalu dramatis secara fisik daripada yang diantisipasi atau ditakuti,” jelasnya.

“Kematian akut atau mendadak adalah pengecualian, dan bagi sebagian besar, kematian adalah proses penurunan yang lambat dan bertahap.”

Dia menyatakan bahwa ini bertentangan dengan anggapan masyarakat tentang kematian sebagai peristiwa tunggal yang terisolasi.

Menurut Ilmu Kedokteran, Ini yang Terjadi di Saat-saat Menjelang Kematian
Sumber : Canva

Kematian dalam Ilmu Kedokteran

Kata Kerr, Bila dilihat hanya melalui lensa kedokteran modern, kita akan berpikir tentang kegagalan organ tertentulah yang menyebabkan kematian.

Tetapi orang mati dengan cara yang jauh lebih holistic, kita mati secara keseluruhan bukan sebagian.

“Jika Anda merenungkan mereka (yang telah) meninggal, Anda mungkin ingat bahwa mereka melakukan lebih sedikit (kegiatan) selama beberapa bulan (sebelum mati),” katanya.

Kerr menyebut, bahwa perubahan ini mungkin tidak terlihat begitu kentara, tetapi kecenderungannya adalah penurunan tenaga, atau kehilangan fungsi, sementara juga perlu istirahat atau tidur lebih banyak.

“Menjelang akhir hidup, ada tarikan menuju periode tidur yang lebih dalam dan lebih lama,” jelas Dr. Kerr.

“Faktanya, sekarat paling baik dianggap sebagai proses “melepaskan” yang terjadi dalam kedalaman tidur di mana berbagai fungsi organ berangsur-angsur hilang,” katanya.

Kerr menjelaskan bahwa proses “melepaskan” juga dapat memengaruhi pola pernapasan seseorang.

Kecenderungan pengurangan fisik ini termasuk pernapasan yang lambat, dan sering terganggu dengan jeda yang lama, sampai tidak ada napas berikutnya,” katanya. Kerr mencatat bahwa mengamati perubahan ini bisa sangat sulit bagi orang yang dicintai.

Tentu saja, sekarat termasuk realitas fisik yang meresahkan, seperti perubahan penampilan atau pernapasan yang berisik, tetapi penting untuk mengetahui bahwa kesadaran pasien umumnya telah melayang dan lebih sulit bagi mereka yang menyaksikan perubahan ini di samping tempat tidur, katanya.

Tanda Bahwa Tubuh Sedang Memasuki Keadaan Rileks

Selain perubahan pernafasan, Dr. Kerr menjelaskan bahwa berbagai perubahan fisik lainnya juga terjadi pada saat-saat terakhir seseorang menjelang kematian.

Perubahan lain termasuk penurunan tekanan darah dengan ekstremitas menjadi dingin dan berubah warna.

Baca Juga : Berikut Ini 8 Tips Agar Terhindar dari Penyakit

Mata mungkin berkaca-kaca, atau setengah terbuka. Tanda-tanda kematian yang meresahkan lainnya mungkin termasuk jatuhnya rahang yang mencerminkan kedalaman relaksasi. Relaksasi juga dapat menyebabkan hilangnya fungsi kandung kemih atau usus.

“Dipercaya secara luas bahwa mendengar adalah indra terakhir, setidaknya dalam arti pasif,” kata Dr. Kerr.

Dr Kerr juga menunjukkan bahwa sementara banyak orang percaya perubahan fisik mungkin sebagian karena intervensi medis atau obat yang diberikan kepada pasien, Dr Kerr menyatakan bahwa hal ini tidak biasanya terjadi, melainkan itu semua adalah bagian dari alam saat proses sekarat.

Previous articleWajib Dicoba! Aneka Resep Gorengan Takjil untuk Sambut Bulan Ramadhan
Next articleHati-hati! Tubuh Anda Mudah Lelah? Bisa Jadi Pertanda Lemah Jantung