Nasib Penonton Bayaran Yang Tak Dibutuhkan Selama Corona

452

Fenomena munculnya profesi penonton bayaran sebenarnya bukanlah hal baru di dunia pertelevisian Indonesia. Keberadaan penonton bayaran sudah sangat sering kita jumpai dan lihat di hampir semua stasiun televisi baik swasta maupun negeri demi meramaikan jalannya sebuah acara.

Nah, seiring dengan makin banyaknya program acara hiburan di televis, khususnya televisi Swasta, keberadaan penonton bayaran menjadi semakin dibutuhkan. Alhasil, kondisi tersebut pun kemudian coba dimanfaatkan oleh segenap masyarakat di Jakarta untuk menjadikan penonton bayaran sebagai pekerjaan tetap.

Seperti seorang penonton bayaran yang bernama Dimas Satrio yang berusia 28 tahun. Dimas ini mengaku sudah menjadikan penonton bayaran sebagai pekerjaan tetapnya sejak tahun 2009 silam. Dimas terpaksa memilih menekuni profesi penonton bayaran ketimbang pekerja kantoran karena merasa ia tidak perlu tenaga dan pikiran ekstra selama menjalankan pekerjaannya.

“Dapat duit, sudah begitu gampang, cuma diminta tepok-tepok tangan doang. Dibayarnya nggak pernah telat,” ucap Dimas seperti yang dikutip dari detikcom.

Hal yang membuat Dimas makin betah bekerja sebagai penonton bayaran adalah upah atau gaji sebagai penonton bayaran hampir sama atau sama saja jika dirinya bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji UMR.

Selain itu, Dimas yang merupakan lulusan SMK Perkantoran ini mengaku dengan menjadi penonton bayaran, dirinya bisa bertemu artis-artis favorit selama bekerja.

“Sukanya ya awal-awal kerja begini ketemu artis. Kalau orang awam tuh pasti girang banget ketemu artis. ‘Oh dia aslinya begini, ada yang ketemu oh dia ternyata sombong ya’ gitu-gitu jadi kita tahu.” jelas Dimas.

“Selain itu, sebenarnya penonton bayaran itu gajinya sama saja kayak UMR, cuma dapatnya per hari. Kalau pekerja kan dapatnya per bulan alias bulanan, jadi sama saja. Udah gitu, nggak banyak aturannya, nggak usah pakai seragam-seragaman,” pungkasnya.

Alasan yang sama juga diungkapkan oleh penonton bayaran lainnya yang bernama Yulia Putri yang saat ini berusia 35 tahun. Dia mau saja menjadi penonton bayaran karena merasa bisa mendapat uang dengan cara yang mudah.

Tapi Yuli juga mengaku, dirinya terpaksa menekuni pekerjaan sebagai penonton bayaran karena dirinya terkena PHK pada 2018 lalu ketika ia sebagai pekerja di mal. Mau tak mau, hingga saat ini, Yuli pun memilih fokus penuh untuk menjadi penonton bayaran.

“Karena memang nggak ada kerjaan lain, ngisi waktu saja terus, apalagi kan pekerjaannya happy, nggak capek, nggak mikir, ketemu artis, bisa dapat duit juga,” ucapnya seperti dikutip dari detik.com

Dengan menekuni profesi sebagai penonton bayaran, Yuli yang merupakan seorang ibu rumah tangga beranak 2 akhirnya bisa membantu keuangan suaminya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Sayang, sejak pandemi virus Corona (COVID-19) datang menghantam Indonesia, dunia Yuli sebagai seorang penonton bayaran secara otomatis berubah 180 derajat.

Bagaimana tidak, selama pandemi Covid-19, stasiun TV meniadakan para penonton bayaran demi menghindari terjadinya kerumunan. Dan kondisi ini sudah hampir 8 bulan lamanya, Yuli sebagai penonton bayaran tidak lagi dipakai.

Previous articleSalting Abis! Wanita Ini Tak Sadar, Anjingnya Asyik Mainin Dildo
Next articleMengulik Derita dan Suka Profesi Sebagai Penonton Bayaran Di TV