Tak Seindah Drama Korea, Inilah Fakta Kehidupan di Korea Selatan –Penggemar Drama Korea tentu pasti pernah berandai-anadi untuk tinggal di Korea Selatan.
Sebab, dalam Drama Korea banyak menampilkan pemandangan indah sehingga memikat turis setiap tahunnya.
Ketampanan aktor Korea juga dapat menyihir para wanita dan mengharapkan mendapatkan jodoh dengan pria asal Korea Selatan.
Namun, ternyata kehidupan di Korea Selatan tidaklah semanis dan seindah seperti di Drama Korea Romantis.
Beberapa drama Korea juga menggambarkan kehidupan pahit yang dihadapi warga Korea Selatan.
Misalnya Kehidupan siswa SMA yang mendapat tekanan untuk masuk universitas bergengsi.
Nah, berikut ini beberapa fakta kehidupan di Korea Selatan yang tak seindah Drama Korea, yaitu:
Persaingan Masuk Universitas Bergengsi

Drama Korea SKY Castle menggambarkan persaingan ketat yang dihadapi oleh para siswa SMA hingga mereka bisa menderita depresi.
Pra orang tua bahkan rela melakukan apa pun agar anaknya bisa lolos ke universitas terkenal.
SKY sendiri merupakan singkatan dari tiga universitas terkenal di Korea. Yaitu, Seoul Nasional University, Korea university, dan Yonsei University.
Standar Kecantikan Tidak Realistis

Korea Selatan juga dikenal memiliki standar kecantikan yang tidak realistis. Seseorang bisa dikatakan cantik dan sempurna jika memiliki tubuh langsing, wajah kecil, rahang berbentuk V, kulit putih pucat, alis lurus, kulit mulut, dan mata yang lebih besar.
Hal ini digambarkan dalam drama My ID Is Gangnam Beauty, di mana karakter utamanya di-bully karena penampilannya.
Ia pun memutuskan untuk melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilannya, namun hal itu juga membuat dirinya mendapat julukan yang tak baik sebab hasil oplasnya terlihat.
Prosedur operasi plastik sudah biasa di Korea selatan, bahkan ditanggung oleh sistem asuransi kesehatan. Maka tak heran banyak yang melakukan operasi plastik di Korea Selatan.
Senioritas dan Bullying Marak di Sekolah

Masyarakat Korea Selatan menjunjung tinggi budaya untuk menghormati seseorang yang lebih tua.
Namun, senioritas kerap disalahgunakan sehingga memunculkan kasus bullying di sekolah. Drama Korea Who Are You: School 2015 menggambarkan bullying yang dilakukan sekelompok siswa SMA di Korea Selatan.
Baca juga : Siapa yang suka Korea disini?? Yuk kita kenali lebih lanjut tentang Korsel!
Para guru menutup mata, sementara Siswa lainnya tidak berani untuk melawan pelaku Bully.
Tingkat Bunuh Diri yang Tinggi

Pada 2017, WHO menempatkan Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi pada urutan ke-10.
Tingkat bunuh diri diperparah dengan tingginya angka bunuh diri lansia. Menurut Korea Expose, salah satu faktor bunuh diri di kalangan lansia adalah kemiskinan.
Masalah kesehatan seperti depresi pun menjadi faktor yang membuat seseorang mengakhiri hidupnya.
Kesenjangan Pendapatan Kaya dan Miskin

Meskipun tak dapat membeli kebahagiaan, uang menjadi sarana penting untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Menurut OECD Better Life Index, terdapat kesenjangan yang cukup tinggi di antara orang kaya dan miskin di Korea Selatan.
Sebanyak 20 persen populasi terkaya memiliki penghasilan lima kali lipat lebih tinggi dari 20 persen termiskin.
Sementara itu, Korea Selatan telah menetapkan tingkat upah minimum per jam sebasar 9,160 won atau sekitar Rp. 115 ribu di tahun 2022.
Kesenjangan pendapatan di Korea Selatan ini tergambar dalam drama Korea At a Distance Spring is Green.
Karakter Bae In Hyuk harus mengambil sejumlah pekerjaan paruh waktu untuk menafkahi kehidupannya. Sementara karakter Park Ji Hoon tak banyak berpikir saat menghabiskan uangnya.