Bekas area tambang di daerah Klaten disulap menjadi sebuah obyek wisata. Diantara hamparan tambang, ternyata ada sebuah bangunan yang diberi nama dengan Omah Demit alias Omah dedemit, hiii..
Hamparan bukit kapur memanjakan mata, cadasnya batu merengkuh di antara selongsong pipa baja, laksana tangga menuju puncak tertinggi. Di area ini, ada sebuah kisah tentang kerasnya bekas tambang batu gamping di daerah Mojopereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Selain punya pesona tersendiri, daerah ini juga menyimpan sejarah lho.
Di sini ada satu-satunya peninggalan sejarah Belanda yang masih di berdiri kokoh di puncak tebing kapur. Selain mempertontonkan sisa-sisa bekas tambang dengan kolam keruh dan tanah gersang. Terbalut dalam kekhasan Bukit Photorium Patrum, ada juga berdiri dengan kokoh sebuah rumah kecil tak berpenghuni di atas sebuah bukit batu. Warga sekitar menyebutnya sebagai rumah Omah Demit.
Rumah kecil itu berdiri diatas tebing baru tanpa dibuat jalan untuk menuju kesana. Karena itu rumah ini dinamakan Omah Demit yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai rumah Dedemit atau sejenis makhluk gaib.
Tapi sebenarnya, rumah dedemit ini punya kisahnya sendiri, yaitu bekas gudang mesiu atau biasa disebut Patrum. Rumah Demit atau gudang mesiu ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dan sejak beberapa waktu belakangan, Omah Demit ini menjadi daya tarik tersendiri di area Klaten, dimana dulunya ada dua gudang patrum tapi salah satunya sudah roboh termakan waktu.
Nah bagi para pengunjung yang tertarik melihat Omah Demit ini, akan disuguhkan juga kesan menantang dengan memanjat tebing batu. Tapi jangan khawatir, sesampainya di puncak, para wisatawan akan disuguhi pemandangan indah, termasuk semilir angin yang sangat terasa ketika para pengunjung berdiri di puncak bukit Patrum.
Jangan takut untuk kelaparan, karena disana ada disediakan warung makan, termasuk gazebo untuk melepas penat dan musala.
[zombify_post]